esabaran orangtua seringkali diuji dengan sikap dan perilaku anak yang di luar batas. Ketika hal ini terjadi, Moms dan Dads perlu mengoreksi perilaku si kecil dengan cara memberi nasihat dan teguran untuk si kecil. Nasihat dan teguran bukan berarti harus dengan cara galak, suara keras, dan lain sebagainya. , namun teguran dan nasihat dapat menjadi salah satu cara mengarahkan perilaku anak supaya lebih baik, jika dibarengi dengan komunikasi yang efektif.

 

Saat menasihati si kecil, Moms dan Dads juga perlu berhati-hati. Jangan sampai teguran yang diberikan justru membuat si kecil tertekan hingga merusak hubungan anak dan orangtuanya. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Moms dan Dads perhatikan ketika memberi teguran kepada anak.

 

Jangan Lakukan di Tempat Umum

Pernahkan Moms dan Dads melihat anak yang dimarahi oleh orangtuanya di tempat umum? Bukannya menjadi tenang, anak yang dimarahi di tempat umum justru akan menangis lebih histeris. Ketika si kecil melakukan kesalahan di tempat umum, sebaiknya ajak ia ke tempat yang lebih sepi. Kemudian, ajak si kecil bicara dan nasihati jika hal yang ia lakukan adalah perbuatan yang buruk.

 

Dengan mengajaknya ke tempat yang lebih sepi, si kecil tidak akan melakukan “drama” untuk menarik perhatian orang. Si kecil juga akan lebih fokus mendengarkan apa yang Moms dan Dads katakan.

 

Bukan sekadar agar anak tidak menangis di tempat umum, menegur anak di tempat umum akan merendahkan harga dirinya, akibatnya anak akan merasa dipermalukan dan kepercayaan dirinya bisa hancur. Relasi anak dan orangtua pun bisa menjadi rusak karena hal tersebut.

 

Ambil Waktu Time Out

Saat Moms dan Dads merasa sangat emosi, tidak ada salahnya untuk mengambil waktu time out sejenak sebelum berbicara pada anak. Titipkan anak pada orang terdekat selama beberapa menit dan menyingkirlah sebentar untuk menenangkan diri. Dinginkan pikiran Moms dan Dads agar tidak mengucapkan kata-kata menyakitkan kepada anak saat menegurnya. Setelah merasa lebih tenang, coba bicara pada si kecil dengan tenang. Jaga supaya intonasi suara tidak meninggi untuk menghindari masalah yang lebih besar.

 

Ajak Anak Berdiskusi

Anak menjadi lebih mudah marah ketika mereka merasa orangtua tidak dapat memahami mereka. Ketika menasihati anak, Moms dan Dads bisa mengajaknya berdiskusi untuk menemukan solusi yang lebih baik dan memahami sudut pandang anak. Beritahu si kecil mengenai perbuatannya yang tidak Moms dan Dads sukai. Katakan juga hal apa yang Moms dan Dads harapkan untuk dilakukannya. Setelah itu, biarkan si kecil mengungkapkan apa yang ia rasakan dan hal apa yang akan ia lakukan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

 

Membuka ruang diskusi saat menasihati anak membuatnya bisa lebih terbuka mengungkapkan isi hati dan pikirannya. Si kecil juga tidak akan merasa dihakimi, namun akan merasa mendapaatkan solusi dari orangtuanya.

 

Tekankan pada Perilaku Anak

Saat memberikan teguran pada si kecil, pastikan Moms dan Dads menekankan pada perilakunya. Katakan pada si kecil jika Moms dan Dads menyayanginya, namun tidak setuju dengan perbuatannya yang tidak baik. Pastikan juga agar si kecil memahami jika ketika Moms dan Dads marah, bukan berarti Moms dan Dads membenci si kecil. Justru Moms dan Dads menasihati si kecil karena merasa peduli dan sangat meyayanginya.

 

Saat si kecil sudah minta maaf dan mengakui kesalahannya, hindari pula untuk kembali mengungkit-ungkit kesalahannya. Mengungkit kesalahan anak hanya akan membuat si kecil sakit hati dan sulit untuk mendengarkan nasihat Moms dan Dads di kemudian hari.

 

Hilangkan Rasa Bersalah

Setelah menasihati atau memberi teguran pada anak, banyak orangtua yang merasa bersalah. Akhirnya orangtua justru menjadi tidak konsisten dengan kata-katanya dan seakan hanya memberi “gertak sambal”. Hal ini justru akan membuat anak menjadi bingung. Dampaknya, si kecil bisa saja tidak mau lagi menurut pada nasihat Moms dan Dads.

 

Sebenarnya, selama nasihat yang diberikan bertujuan untuk kebaikan si kecil serta dilakukan dengan cara yang tepat dan tidak melibatkan pukulan, Moms dan Dads tidak perlu merasa bersalah. Dengan tidak menasihati si kecil atas perbuatannya yang salah, Moms dan Dads malah akan membuatnya tumbuh menjadi anak dengan kepribadian yang tidak baik.

 

Nah, itu tadi beberapa hal yang bisa Moms dan Dads lakukan ketika akan memberi nasihat dan teguran untuk anak. Dengan cara yang benar, nasihat dan teguran dapat membantu si kecil lebih disiplin dan menunjukkan perilaku lebih baik.